facebook google twitter tumblr instagram linkedin
An ambivert journey

COMPILATION OF UPS AND DOWNS, LAUGHS AND FROWNS.

  • Home
  • About Me
  • AKTIVITAS
  • RANDOM STORIES
    • CONTEMPLATION
    • FICTION
  • EAT n EAT
  • TIPS


Hey it’s been a decade ! ( waw mulai lebay ) memanglah~ it’s been a long time tidak menulis lagi. Entah apa yang menghalangi, aku juga tidak tau. Beberapa tahun belakangan ini mulai merasa ada yang hilang tanpa tahu apa yang ingin ditemukan. Kayak autopilot aja hidup ini, no purpose, no pressure,no direction -  Karena gak jelas maunya apa, ingin melakukan apa, semuanya berasa clutter, sesak dan tentu saja tidak menyenangkan. Ya gimana coy, gimanapun nyimpen sampah itu gaenak, ntar busuk. Nah masalahnya kalo sampah yang keliatan like : literally sampah, you just found it lalu membuangnya di tempat yang seharusnya, atau- kalo kamu bijak, akan melakukan tiga langkah bijak reuse-reduce-recycle. Lha tapi kalo sampahnya invisible? Or you don’t even know what the things that you called : sampah because it’s only in ur head so what would you do with that?
Perlu waktu lama untuk aku menyadari sampah – sampah yang ada di hatiku ( elah ) , di kepalaku dan semua pikiran yang melompat – lompat meminta jawaban. Dari beberapa buku, literature, channel youtube yang aku baca mereka bilang memang sadly kamu gak bisa mengatur pikiran. Mereka diibaratkan seperti monyet yang melompat – lompat. Berisik. Mungkin inilah ‘berisik di kepala’ yang dimaksud si idola anak muda masa kini – Baskara – di lirik “Belum Tidur”-nya dengan Sal Priadi.
Mundur ke belakang, perilaku semacam ini memang bukan sekali dua kali mendatangi aku, bahkan manusia memang cenderung untuk mempertanyakan eksistensinya dari zaman Yunani kuno, inilah yang mendasari para Filsuf- filsuf menerapkan Stoicisme. Jadi kalo kamu mulai mempertanyakan hidupmu , aku ini apa – aku mau ngapain ? itu adalah hal yang wajar dan manusiawi. Masalahnya dengan pertanyaan – pertanyaan seperti ini kita kadang tenggelam dan jadi ruwet sendiri. HAHAHAHAHA kayak aku.
Feeling lost is good. Aku gak akan bilang ini sebagai toxic positivity yah, but I really mean that. When you lost yourself, you will eventually found yourself at the same time. Paradox ya ? Maksudku adalah saat kamu berpikir sedang ‘hilang’ limbung dan tidak tau akan melakukan apa, saat itu kamu akan mulai mencari hal yang kamu suka, hal yang kamu bisa lakukan to make you happy,to make you  feel content. And there you are you will found yourself ! tentunya ini proses yang gak sekali jalan kek naik angkot. Because you will never reach your destination. As you think you’ve arrived at your destination, you will face another journey. Gimana ? aku udah keliatan pinter belom haha.
When this big-benang ruwet- mulai berisik di kepala, apa yang biasanya aku lakukan?

-          Beberes adalah jalan ninjaku
Hidup jauh dari orang tua selama hampir 9 tahun, eh 10 tahun deng. Memberiku satu pelajaran fundamental, nobody would like to clean your mess ! unless yourself. Kesadaran ini datang darimana? Back to 2011 pas pertama kali ngekos, ngatur hidup sendiri, sesederhana melakukan apapun sendiri, begitu juga urusan cuci piring. Kalo di rumah aku lupa cuci piring, besok itu piring bakalan bersih sendiri. Yup that’s because my mom being a Genie, clean every single things including the mess that I made. Well, it takes me a loooonggg way to change my mind from – ah ntaran ah to - I need to do this! Selama aku berprogres, ternyata aku mulai menyukai kegiatan beberes ini. Apa yang aku lakukan ini seperti manifestasi menata dan mengorganisasikan pikiranku. Saat aku melihat apapun di depan mataku rapi, terorganisasi, itu memudahkan aku untuk mencari barang – barang, di dalam dimensi pemikiran, ini memudahkan aku untuk berpikir. That ‘benang ruwet’ di kepala pelan-pelan getting looser, ya meskipun masih ruwet. But it’s getting better eventually. So saat aku mulai merasa kok hidupku berantakan ya, then I started to looking around at my room, and trying to clean up the mess there. Ternyata dari sisi saintifik, kegiatan bersih – bersih atau beberes ini dapat mengurangi tingkat stress dan kegelisahan seseorang, ini diungkapkan oleh Darby Saxbe, seorang asisten profesor Psikologi di University of Southern California. Kadang aku berpikir dengan passionku ini, apa tida sebaiknya aku daftar jadi mitra GoClean saja untuk menambah passive income?

-          Pampering myself
For those who ever said that : ‘ngapain sih cewe – cewe ngabisin waktu di salon berjam-jam, gak bosen apa?’ sebaiknya mulai mencoba satu hal yang dasar saja : creambath. Ya Allah, Allohu akbar kalo lagi pusing kepala- bosen- tidak tau mau ngapain, creambath adalah satu cara praktis untuk merasa lebih baik. Cobalah untuk mulai pampering yourself biasanya aku bakalan bikin satu rangkaian untuk ‘merawat diriku’ seharian. It all started with hair routines, skincare routines, and ended up with Body Massage dan tentu saja tidur. Hewhewhew. Dengan pampering myself biasanya aku menemukan hal – hal yang selama ini teralihkan, misalnya aku mulai tau bagian tubuhku yang berasa aneh, and I started to check em up untuk meminimalisir hal – hal yang mungkin bisa memburuk. Selain itu, ini juga jadi salah satu cara untuk mencintai diri sendiri right? Cause somebody said that Ones who can not love themselves can not love others. Self love isn’t selfish. Ya karena selfish adalah menjual ikan. Sell- fish-. Hehe.

-          Journaling
Aku baru menyadari juga, aku menyukai jurnaling, kenapa aku bisa klaim diriku seperti ini ? karena jurnaling terus aku lakukan selama hampir 15 tahun. Ya mulai sekitaran SMP if I’m not mistaken. Selama aku melakukan jurnaling, banyak shifting fungsi yang terjadi dari jurnal itu sendiri, seperti hanya sebatas catatan tugas, catatan hal – hal yang aku lakukan hingga catatan tentang ide – inspirasi – bahkan keresahan. Di 2019 aku berhenti jurnaling, meskipun tetap punya semacam catatan, tapi I’d say that’s not my journal. Taking into consideration to 2019’s resolution which is “ No Resolution “ maka termasuk jurnaling- aku lepaskan juga. Dengan harapan aku bisa fully go with the flow of 2019’ stream. Dan tentu saja hasilnya. Adalah. Fail. Dari sini aku mengetahui bahwa diriku bukan tipe orang yang tenang – tenang saja untuk melakukan what’s so called go with the flow. Ya aku akui, mungkin caranya salah dan a little bit extreme, harusnya go with the flow juga bukan berarti tanpa perencanaan sama sekali dong ya. Maka di 2020 I start again my journaling revolution ( ceilah ) in a more serious way. And I found something interesting for you to check on. I found a nice method by Ryder Caroll called Bullet Journaling, atau biasa disebut ‘The Bujo Method’. Secara singkat bujo method adalah cara untuk track the past, organize the present dan plan the future. Selain itu, menurut penemunya-Caroll ingin memperkenalkan satu metode analog di dunia yang digital ini, sebagai salah satu cara untuk bisa mindful dalam menentukan keputusan. Untuk aku pribadi, journaling membantuku untuk memonitor apapun yang aku lakukan, termasuk menghargai small winnings yang aku lakukan dan membuat aku merasa lebih baik. Kadang, tumbuh di lingkungan yang kompetitif membuat kita untuk keras terhadap diri sendiri dan tidak pernah menghargai apa yang pernah atau telah kita lakukan. Besides, it’s also a good way as escape mechanism from this hectic world. For those of you who curious please check : bulletjournal.com

-          Keep a living creature in my room
Sebenernya pengen banget punya peliharaan, apalagi kucing. Who doesn’t love cats right? Tapi karena keterbatasan tempat tinggal, maka aku harus puas dengan memelihara stray cat yang datang dan pergi begitu saja sesuka hatinya ( wow it’s rhyming ). Sempet pelihara kucing di kosan dulu, namanya Tom tapi kesian karena itu kucing harusnya di tempat ber AC tapi malah kusiksa dengan diam di kosan ku yang super hot di surabaya. Then I give up and let my sister to take care of Tom di Malang, dengan harapan dia mendapat kehidupan yang lebih baik. Dan ternyata Tom dicuri orang dong hikshiks, poor Tom. Ya semoga dia mendapatkan tempat yang lebih baik. At least cooler place to live. Menyadari bahwa memelihara hewan tidak mungkin dilakukan, maka aku switch memutuskan untuk memelihara tanaman. I know I’m bad at nurturing jadilah memutuskan untuk membeli tanaman yang membutuhkan tingkat nurturing paling minimal. Yup guess what? Aku memilih kaktus. Ya siapa sih yang gak bisa melihara kaktus? Demikian pikirku. As it turns out – I am. Kaktusnya busuk aja dooongg. Jujur tragedi kaktus ini sempat membuat self-esteemku turun drastis. Ya Alloh masa ngurusin kaktus aja ga bener sih am I that bad to nurture something? Bagaimana aku bisa memelihara sesuatu yang lebih fundamental kalo ngurusin kaktus aja busuk ? Ternyata emang susah ey ngurusin kaktus. Akhirnya aku beralih untuk ngurusin sirih gading yang aku petik dari salah satu taman kota ( am sorry ) aku masih inget metik sekitar 3 pucuk daun dan sekarang daunnya tumbuh jadi 10 awwwww so happy. That feeling when you wake up in the morning and know the new leaf appears,ugh. I think I know what the things I shud add on my retirement plan.

-          When I want to be a Potato, just let it be
Pernah gak sih merasa just dont want to do anything, just wanna lay in my bed – kayak Bruno mars bilang. Kadang aku pun merasa demikian, kayak haduh gak pengen ngapa-ngapain instead, I just want to rebahan, looking at my ceiling, doing nothing, just breathe, and be potato di pojokan. Dulu aku merasa: ini kemalasan sedang datang we have to fight it ! no no we have to be productive that voice appear on my head dan rasanya semacam kebakaran di otakku. I become more anxious, berantakan, dan ujungnya bad mood. As far as I know, when I want to be potato I just let it be. Ada satu quotes yang mungkin related nih: it’s easy to win but it’s hard to maintain the winning. Menurutku dengan tidak melakukan apa – apa ini bisa menjadi sarana rehat, berhenti sebentar, lalu bisa melakukan perjalanan kembali. It’s all about the journey right? Di salah satu artikel yang aku baca, HR mulai mencari orang – orang yang lebih bisa bertahan ( high resilient ) rather than orang – orang yang ambisius ( high achiever ) We clearly need the kind of person who be able to withstand or recover quickly after facing a difficult condition. Dengan kata lain gampang bangkit lagi kalo jatoh. ( which btw one of the skills that I need to master right now huhu ) Dengan being a potato memberi ruang diriku untuk tidak melakukan apapun dan it’s okay.

-          Calling out my support systems
Everybody tend to feel lonely. Untuk merasa kesepian tidak harus sendirian, kadang saat ramai justru malah berasa sepi, memang kesepian bukan masalah kuantitas orang di sekeliling kita. Tapi tentang orang – orang yang punya same vibe, same muse with us. Gak banyak macam orang seperti itu. Karena kita diciptakan sangat unik hingga jarang sekali orang yang bisa punya pemikiran yang sama. To overcome my needs with this, biasanya aku menghubungi support systems, bisa dalam bentuk menanyakan kabar mereka, atau spending time with them. It could be my family, my partner or my friends. Dengan bersama mereka biasanya aku bakalan merasa grounded lagi. Merasa bersyukur memiliki orang-orang yang bisa menerima aku untuk pulang ke rumah. A home instead of a house and I could build a home everywhere.
That’s it semoga membantu memberikan inspirasi untuk stay sane in a world that might be going insane after this. At least just wanna say : you are not alone !
0
Share



Setelah bikin itinerary lengkap selama 9 hari ( nanti bisa dicek di post terpisah yah ), dan pilih-pilih tipe penginapan jatohlah pilihan aku dan Kak Nad untuk nginep di The Dorm Hostel Osaka. Awalnya aku diskusi sama Kak Nad untuk cari di Airbnb, tapi atas beberapa pertimbangan, Kak Nad usul kita nginep di Hostel aja. Awalnya aku agak enggan, karena pengalaman nginep di Hostel tempo hari di Singapura tidak begitu berkesan, dan agak kurang cocok dengan tipe tempat tidurnya, seperti Bunk-Bed ataupun Capsule. Sebagai orang yang self-proclaimed Claustrophobia (red : Phobia ruang sempit) tidur di hostel capsule adalah mimpi buruk. Berasa gak bisa napas dan kayak mau meninggal aja, karena terbayang tidur di coffin gitu. Huhu terdengar lebay namun begitulah kenyataannya.

Setelah diskusi, akhirnya akupun mengiyakan untuk memilih hostel sebagai penginapan, dengan pertimbangan, kami hanya travelling berdua jadi rasanya kalo dengan Airbnb akan kurang cuan, kemudian hostel biasanya berada di tempat yang dekat dengan pusat kota sehingga memudahkan mobilisasi kami berdua. Setelah searching di berbagai aplikasi penyedia hostel/hotel seperti Traveloka, Tiket.com, Booking.com, dan Airbnb. Kami menemukan The Dorm Hostel Osaka.

Nah Berikut ini adalah pengalaman menginap selama 3 hari di The Dorm Hostel Osaka ( yang akhirnya kami perpanjang lagi satu hari karena pengen menikmati suasana Hostelnya dengan tenang, ahsik ). Ini adalah 13 alasan kenapa harus banget nginep di The Dorm Hostel Osaka, alasan nomor 6 Bikin anda tercengang ! ( Hahaha ~ )

1.       Interior Library Style
Satu hal yang membuat aku langsung mengiyakan ajakan Kak Nad adalah interior desain dari The Dorm Hostel Osaka yang memanjakan para bookworm. Lihat saja, living room atau entertainment sidenya serasa di dalam perpustakaan dengan koleksi Buku yang variatif. Dinding Bagian luar Kamar didesain sedemikian rupa sehingga berbentuk shelves berisikan buku. Pada Bagian Tengah terdapat dua meja Panjang besar yang biasa digunakan pengunjung hostel untuk sekedar membaca buku, nongkrong, makan atau snacking, maupun socialize dengan pengunjung lain.
Di ujung ruangan terdapat satu meja kecil lengkap dengan sofa malas empuk yang bisa digunakan untuk membaca buku sambil minum teh. Tersedia juga dua personal komputer dengan koneksi internet yang tentu saja- Gratis. Dan bebas digunakan oleh pengunjung.


Living Room The Dorm Hostel

Pojok Favorit akuuuu

sok menikmati situesyen

2.       Koleksi Buku Yang Variatif
Memang tidak sempat bertanya ke staff untuk jumlah pasti dari koleksi buku yang tersedia, tapi aku sempat cek sendiri ada sekitar lebih dari 2000 buku di rak – rak nya dengan berbagai Bahasa, sepertiga diantaranya ( tentu saja ini itungan ngasal ) berbahasa Jepang dengan tulisan Kanji. Buku yang tersedia mulai dari Novel, Autobiografi, Kumpulan Fotografi, Desain Interior, Non – Fiksi yang berkaitan dengan Arsitektur, Fashion, Komik dan lain sebagainya. Yang menarik lagi, ada The NoteBook yang berisikan catatan testimoni- curhatan- gambar- kliping foto dari para pengunjung, tentu saja aku tidak mau kalah untuk meninggalkan jejak melalui catatan di TheNoteBook ini.

Oya selain itu mereka juga punya cukup koleksi Board Game, monopoli and uno, you named it all. semua boleh dipinjem uwu.

Contoh Free Note



Jejak ku and Ka Nad
Salah Satu Shelves Buku

3.       Ada Lift ( Penting untuk si Koper Besar )
The Dorm Hostel ini terletak di Lantai 2 dari Gedung Shinsaibashi Daiwa, Jadi kalo ga salah ya di Gedung ini terdapat ruang serbaguna dan juga tempat Karaoke di Lantai lainnya. Akses untuk menuju The Dorm Hostel ini bisa dengan menggunakan tangga dan lift. Aku dan koper besarku sungguhlah mensyukuri keberadaan lift ini, pasalnya hal ini biasanya sering terlupa dan luput dari perencanaan. Namun penting untuk dimasukkan dalam salah satu list consideration, mengingat ya agak menguras energi juga untuk mengangkat koper dengan menggunakan tangga.
Entrance The Dorm right after lift terbuka

4.       Kamar Nyaman + Free Locker Storage
Meskipun Kamar nya berbentu Bunk – Bed dengan isi sekitar 12 Bed, tapi suasananya nyaman dan tenang, mungkin karena kooperatif juga teman sekamarnya yah. Memilih kamar female only, ruangan cukup lega. Dan setiap capsule juga ternyata gak sesempit yang aku bayangkan, sebagai gambaran nih ya, tinggiku 155 cm dan aku masih bisa berpose sikap lilin di dalam bunk-bed. (kurang kerjaan wk) Didalam capsule ada disediakan satu tempat tidur futon dan bed covernya yang empuk banget, satu bantal dan bisa request firm pillow ( bantal yang agak keras, karena bantal yang tersedia empuk banget demi apapun gak bohong ), ada meja kecil dan locker kecil khusus untuk barang – barang berharga, satu laci, satu lampu yang bisa diatur dim nya, dan dua colokan listrik, disediakan juga dua hanger gantungan. Keadaan Ruangan pun cukup hangat, kebetulan suhu luar lagi 6 derajat celcius waktu itu, tapi di dalam kamar ya seperti suhu ruangan biasa. Nah di bagian dalam ruangan juag terdapat locker storage yang bisa digunakan pengunjung sesuai dengan nomor bunk bednya. Kemarin aku mendapatkan bed nomor 224 sehingga Locker Storage nomor 224 bisa kugunakan, dan tentu saja. Gratis.

Penampakan Bunk Bed

area koper, dan tempat santai ( biasanya Ka nad and kupake sholat ehe )

Free Locker Storage

5.       Banyak Freebies
Banyak Gratisan yang disediakan, seperti free flow kopi yang tersedia di dapur. Kita bisa bikin kopi sendiri pake coffee maker, bisa ice coffee maupun Hot Coffee. Variasinya pun banyak dari Latte Hingga Cold Brew aja, tinggal pencet – pencet Coffee Maker and Voila ! free flow Coffee is yours.
Selain itu juga ada beberapa varian teh, aku coba earl grey orange nya enak banget, terus ada matcha, dan teh original semuanya berbentuk tea bag dan boleh ambil sesuka hati. Kalo pagi suka ada cereal berbentuk mueslix di toples gitu. Biasanya aku ambil beberapa sendok untuk dimasukin di pack IKEA dan buat cemil-cemil di jalan sebagai ganjelan laper sebelum makan siang.
Melipir dari freebies di area dapur, kita juga bisa dapat banyak freebies di area Grooming Toilet, mereka menyediakan free kapas, free jepit rambut, free iketan rambut, dan pembersih muka lengkap dengan tonernya. Allahu akbar lengkap amat yak. Ada juga handuk muka dan handuk badan yang bisa dipinjem, Oya selain itu kalo lupa bawa sendal, juga boleh pinjem. All is Free. All is Free.
Free Teh, Syrup untuk bikin kopi. dan sample sarapan aku ( Ikan + Nasi )

Toner kapas etc di grooming room

Beberapa yang kuambil

6.       Kamar Mandi Female Friendly
Kamar mandi di The Dorm Hostel ini cukup banyak, sehingga sekalipun rush hour, aku jarang mengantri ya. Kamar mandi terbagi menjadi dua area, female only dan both ( male/female ), masing – masing ada grooming room lengkap dengan wastafel yang super bersih, sabun cuci tangan, tissue kertas, dan tissue wajah. Di setiap wastafel juga dilengkapi hair dryer di sebelahnya. Untuk Shower Room pun ada yang khusus female, dan grooming room yang female ini terdapat di ruangan tertutup, jadi hijab friendly lah. Di dalam shower room juga tersedia sabun cuci muka, sabun mandi cair dan juga shampoo.

Toilet campur, yang female only belok ke kanan gitu

grooming room

7.       Toilet Cozy
Sebagai seseorang yang senang mencari inspirasi dan betah berlama-lama di toilet ini, merasa dimanjakan sekali di toilet Jepang. Toilet dengan closet super canggih memang udah bukan rahasia umum lagi, awalnya agak overwhelmed dengan banyak tombol tapi setelah beberapa hari akhirnya terbiasa juga. Toilet di The Dorm Hostel ini bersih banget, selain ada set suara air bohongan yang embedded dengan klosetnya, juga tersedia pewangi ruangan, dan sabun cuci tangan, lengkap dengan mini wastafel dan kaca kecil. Yang aku suka lagi, lampunya pake sensor gerakan. Jadi selama kita gak melakukan gerakan lampu toilet akan mati otomatis. awalnya aku shocked kirain mati lampu, eh Taunya karena kelamaan bengong di toilet. Tinggal angkat tangan atau melakukan Gerakan kecil, itu lampu toilet nyala lagi. Ah senangnya wkwkw #udik
Sneak Peek Toilet
Yang membuatku overwhelmed diawal ehe

8.       Kitchen Set dan Kitchen Things yang lengkap
Ada total dua kulkas yang tersedia, satu kulkas kecil di bagian bawah coffee maker, satu lagi kulkas ukuran besar di dapur. Kita disediakan juga peralatan masak seperti mangkok besar / mangkok kecil, sumpit, sendok, garpu dan segala macam peralatan perlengkapan masak, satu kompor listrik juga tersedia. Tapi ingat ya selalu bertanggung jawab setelah menggunakan dengan membersihkan peralatan masak seperti semula. Selama menginap di The Dorm aku belum pernah memasak, tapi hanya menggunakan microwave untuk menghangatkan ikan atau nasi yang kubeli di Convenient Store.

9.       Ada mesin cuci
Memanglah, karena kurang mengerti medan, dan packing yang kurang dipersiapkan dengan baik, akhirnya aku datang membawa 28 inch koper yang tentu saja tidak light packing. Awalnya aku memang berniat untuk membawa beberapa pieces pakaian untuk 9 hari karena tidak berpikir untuk cuci baju since bukan di Airbnb yakan. Tapi ternyata di hostel juga menyediakan mesin cuci koin. Nampaknya membawa koper ukuran sedang saja sudah cukup kalo consider untuk mencuci baju saat travelling. Memang ya menyesal itu tidak pernah di awal ~

10.   Staff Helpful
Staff di The Dorm Hostel super helpful. Dan selalu sabar untuk melayani aku yang banyak maunya ini, mulai dari request untuk late Check in. Sampai pinjem barang – barang ajaib semacam setrika, minta peniti, minjem gunting etc. Staff available dari pukul 8 pagi – 11 malem. Waktu itu aku sampai di Shinsaibashi sekitar pukul setengah 1 dini hari (iya iya nyusahin banget) sebelumnya kami sempat bertukar email dengan staff untuk menyampaikan informasi perihal late check in, mereka pun bersedia untuk nungguin kami hingga larut. In my defence, Penerbangan Jakarta Tokyo ditempuh dalam waktu 7 jam kami ambil penerbangan pagi dan sampe Narita sekitar pukul 4 sore. Imigrasi dan endesbre – endesbre memakan waktu satu jam hingga kami memutuskan untuk terbang lagi dari Tokyo ke Osaka dengan pesawat ANA. Penerbangan dari Haneda pukul setengah 9 malam hingga sampailah di KIX ( Kansai Internasional Airport Osaka ) pukul 10 an. Perjalanan dari KIX ke Shinsaibashi dengan Kereta pun memakan waktu sekitar satu jam. Dan sampailah kita di The Dorm sudah larut malam jadinya.
In other words : ya perencanaannya aja yang perlu belajar lagi wk
In my excuse again : ya namanya juga tiket promo jadi ya dapet yang jam segitu
Well, intinya sangat berterimakasih dengan staff The Dorm Hostel yang super helpful

11.   Lokasi Strategis
Lokasi hostel menjadi bahan pertimbangan utama saat melakukan brainstorming di awal. Mengingat kami ingin explore maksimal maka mobilitas harus baik. Percuma kalo hostel murah tapi jauh dari pusat kota malah rugi di transportasi. The Dorm Hostel ini punya semua yang aku butuhkan. Pertama dia dekat banget dengan stasiun Shinsaibashi exit Crysta ( Crysta ini semacam mall ). Cuman jalan kaki sekitar 400m aja. Sangat memudahkan kami yang ingin jalan ke Kyoto, maupun belahan Osaka yang lain. Di samping hostel ada seven eleven 24 jam. Duh surge kalo laper tengah malem atau sekedar pengen beli yakitori dan gorengan ayam-ayam an. Bosen sama seven eleven? Jalan sekitar 200m ada Family Mart.
Di dekat entrance Crysta ada semacam mini intersection yang ternyata hey ternyata ini adalah ujungnya jalan shinsaibashi suji Yaashhh Surga belanja, banyak store seperti Lush, ABC-Mart, Bershka, Zara, GAP, etc. Dan kalo kita menempuh jalan yang lurus aja nih akan sampai di Dotonbori dan Glico Sign. Selain itu juga bisa explore Kuromon Market. Nah di Ujung Intersection ini ada Uniqlo dan HnM.

12.   Dikelilingi Restoran Halal
Kak Nad termasuk full concern perihal makanan halal. Jadi kami biasanya dalam sehari akan makan makanan berlabel halal untuk makan besar sekali sehari, sisanya kami biasa beli roti atau gorengan di Convenient Store dan makan malem beli nasi dan ikan kita angetin di Microwave, atau jajan-jajan crepes, Taiyaki, Croissant dan Melonpan. Nah Dekat The Dorm Hostel ini ada beberapa restoran Halal diantaranya Café Bintang. Iya Café Bintang ini jual makanan Indonesia, tapi sayang kita belom pernah nyoba sih karena kalo Pagi kita jalan cafenya belom buka, kalo pulang kita udah kemaleman jadi cafénya udah tutup heuehue emang gak jodoh.
Melipir agak jauh deket entrance Crysta ada Ali’s Kitchen. Di Ali’s Kitchen ini jual makanan ala timur tengah, seperti kari – karian dan roti pita. Kamipun belom pernah nyoba disini, karena selama di Osaka Jatuh hati dengan Naritaya Halal Restaurant. Usut punya usut naritaya ini milik orang Malaysia jadi akan banyak ditemui warga malay dan Indonesia yang pake Bahasa aja kalo pesen makanan, karena kebanyakan staff nya sudah familiar dengan pengunjung Asia Tenggara.

13.   Nitip Koper Gratis
Aturan Check Out di The Dorm Hostel pukul 11 siang. Hari itu kami berencana eksplor Shinsaibashi – Suji lagi ( red: belanja lagi ) sebelum move ke Tokyo by bus malem. Sehingga kami bingung perihal koper kami. Ternyata setelah jaring informasi melalui Staff hostel, kami diperbolehkan untuk menitipkan koper di pojok dekat living room dengan Cuma-Cuma. Wow padahal kalo nitip koper biasanya dikenai charge 500 – 700 yen tergantung ukuran koper.


Receptionist Desk

Dengan seluruh fasilitas yang disediakan oleh The Dorm Hostel Osaka ini, rasanya gak berlebihan kalo mereka mendapatkan penghargaan segini banyak. Definitely akan kesini lagi kalo punya rezeki dan diberi kesempatan ke Osaka. It really feels like home. For Further info bisa cek di website nya The Dorm Hostel Osaka Di Sini

7
Share
Singkat cerita aku dan Kak Nad merencanakan untuk pergi ke Jepang secara mendadak dangdut, apa triggernya? tentu saja Promo tiket yang Ya Allah discountnya gak ada obat. Awalnya Kak Nad nawarin untuk pergi ke Korea tapi aku yang tidak terlalu tertarik, memilih untuk change destination ke Jepang. Selain di Jepang ada beberapa temen yang lagi studi, (sapa tau bisa ngasih insight as a local ye kan) Jepang juga bisa melancarkan misiku untuk : "Makan makanan di tempat asalnya" - things. Iya aku pengen makan sushi otentik dari Jepang yang belum di-fusion. Dan, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Bapaknya kawaii banget (?)

Tanpa tedeng aling-aling kebeli lah itu tiket Jakarta Narita PP. Gimana berangkat kesana? detailsnya ? tentu saja tidak tau. dipikir ntaran aja, sungguhlah kali ini aku ingin tanpa rencana. Pre departure preparation ini tentunya dimulai dari proses mengurus Visa. Mulailah aku mencari info terkait Visa. Nah berikut list FAQ aku kepada diriku sendiri ( haha , anaknya sungguhlah self oriented )

1. Emang ke Jepang perlu Visa? Kan dulu ada yang pernah bilang kalo ke Jepang sekarang udah bebas visa?

  • Ya Benar, dengan catatan kamu sudah memiliki e - paspor. dan masa kunjungan tidak lebih dari 15 hari. Namun kamu tetap harus datang ke bagian visa waiver di Japan Visa Application Center ( JVAC ) Lotte Shopping Avenue ( Jaksel ) untuk melakukan registrasi bebas visa. Details mengurus visa waiver bisa dicek disini Mengurus Registrasi Visa Waiver di JVAC (Maret 2019)
  • Bagi yang belum memiliki e-paspor atau paspor biasa tetap harus mengurus visa secara manual tergantung wilayah yurisdiksi masing - masing. Untuk case ku, meskipun tinggal di Tangerang Selatan dan lebih dekat ke Jakarta untuk proses apply visa, tapi aku harus gigit jari karena aturan wilayah yurisdiksi mengikuti alamat di KTP. Berhubung alamat KTP ku masih di Malang, maka wilayah yurisdiksi ku mengikuti Kedutaan Besar Jepang di Surabaya. Dalam artian, pihak yang berhak untuk issued Visaku adalah Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya -- Bukan yang di Jakarta. Huhu. :(


2. Wilayah Yurisdiksi itu apa ?

  • Wilayah Yurisdiksi dapat disebut sebagai Wilayah Kerja dari Kedutaan Besar Jepang yang ada di Indonesia, Terbagi menjadi beberapa Kantor Konsuler, ada di Jakarta, Makassar, Surabaya, Denpasar dan Medan. Detail untuk wilayah kerja dapat dicek disini Informasi Wilayah Yurisdiksi


3. Apa ada pengecualian untuk aturan Wilayah Yurisdiksi ini? misal karena tuntutan pekerjaan sehingga berbeda domisili tinggal dengan alamat KTP?

  • Jadi aku sempat menghubungi help line VFS melalui email info.japanid@vfshelpline.com untuk mempertanyakan kemungkinan bisakah mengurus Visa di Jakarta karena saya sedang bertugas di Jakarta, sedangkan alamat KTP masih di Malang, dan ternyata hanya ada pengecualian untuk yang studi aja, dengan melampirkan bukti surat dari Institusi terkait. sempat lobbying juga untuk melampirkan surat keterangan dari kantor ku tempat bekerja, tapi untuk urusan wilayah Yurisdiksi ini, Kedutaan Besar Jepang tergolong strict dan disiplin. Ya untuk menghindari resiko 'udah capek-capek malah ditolak' ya mending kita ikutin aturan saja toh posisi kita juga sebagai tamu di negara orang yekan.
  • Pemilik e-paspor tidak terikat aturan Yurisdiksi, alias darimanapun kamu berasal dan dimanapun kamu berada sekarang, proses registrasi bebas visa Jepang tetap dilakukan di Jakarta
Dari kumpulan informasi ini aku punya dua alternatif :
  1. Aku tetep ngurus visa di Surabaya pake paspor biasa ku ini, which btw akan banyak PR nya baik dari segi waktu maupun finansial juga
  2. Upgrade paspor jadi e-paspor sehingga bisa ngurus visa waiver di Jakarta
Menimbang diantara kedua alternatif itu, kayaknya aku akan memilih poin ke dua, kenapa? karena sungguhlah aku menghindari pilihan pertama, bukan maksud males pulang kampung, tapi dengan waktu yang tersisa untuk move PP Jakarta - Malang dan PP Malang - Surabaya membutuhkan banyak hal yang harus dikorbankan. Tapi...
setelah bertanya ke kantor bagian Imigrasi Tangerang, ternyata proses upgrade e-paspor hanya bisa dilakukan untuk paspor yang masa berlaku nya udah akan abis. sedangkan pasporku barusan diperpanjang untuk pergi ke Singapore di tahun 2018, kalo mau upgrade e-paspor nunggu tahun 2023. woelaaah :( jadilah mau gak mau harus ambil alternatif pertama.

Gambar terkait

Mengetahui kenyataan gak bisa ngurus visa Jepang di Jakarta, akhirnya aku memutar otak gimana ya caranya biar ga ngurus di Konsulat Jenderal Surabaya by myself ( tetep lho ). Karena menurutku banyak hal yang harus dipersiapkan, seperti aku harus siapkan dokumen dan harus cuti ke Malang, kemudian ngurus endesbre-endesbre ini ke Surabaya. Selain jatah cutiku yang minim dan sudah kupersiapkan untuk alokasi liburan benerannya ke Jepang, Biaya yang dikeluarkan pasti membengkak, Tiket PP Jkt - Malang dan PP Malang - Surabaya sudah menghantuiku. Membayangkannya saja aku udah lumayan malas. ( memang dasar anaknya pemalas eheh) 

Setelah beberapa research dan surfing sana sini di dunia maya untuk mengumpulkan informasi, akhirnya aku memutuskan untuk mengurus visa melalui travel agent. Iya, jadi ternyata beberapa travel agent melayani proses mengurus visa tanpa kita harus membeli paket tour nya. Aku cukup mafhum dengan beberapa nama travel agent yang terpercaya di Indonesia, selain karena pernah bantu temen untuk pameran di Japan Fair, juga karena pernah handling klien Hongkong Tourism Board di kantor lama, maka muncul lah nama - nama travel agent di otak ku seperti HIS Travel, Wendy Tour, Astindo Tour, Smailing Tour etc. Pilihanku jatuh kepada HIS travel untuk mempercayakan semua dokumen ku supaya dibantu mengurus Visa Jepang di Konsulat Jenderal Surabaya. Selain ada testimoni dari temen yang pernah bekerjasama secara profesional dengan HIS, informasi di websitenya pun cukup jelas. Website H.I.S 
Terdapat klaim bahwa HIS unggul terkait perjalanan ke Jepang. Lucky Me! Salah satu cabang HIS travel ada di Aeon Mall BSD tinggal ngesot dari kosan dan weekend tetap buka mengikuti jam kerja Mall. Owalaah nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan :)))

Berikut beberapa dokumen yang harus dipersiapkan untuk proses mengurus Visa Jepang melalui HIS Travel :
  • Paspor Asli yang masih berlaku lebih dari 6 bulan
  • Form Permohonan Visa  ( khusus untuk Konsulat Jenderal Surabaya, form nya diketik - tapi karena aku melalui HIS Travel jadi pihak HIS yang ketik ulang tulisan tanganku ihihihi ) Yang lebih krusial lagi, gak penting amat tapi jadi penting adalah : Karena kita terbiasa memberikan tanda 'dash' atau ' - ' biasa kita sebut tanda strip untuk mengisi bagian form yang memang kita sengajakan untuk tidak diisi, nah di form Permohonan Visa Jepang ini bagian yang disengajakan tidak diisi harus ditulis 'NONE' 
Hasil gambar untuk cara mengisi form pengajuan visa jepang
  • Pas Photo 4.5 x 4.5 cm tanpa latar dengan ketentuan :
Hasil gambar untuk aturan pas foto visa jepang 
saran aja mending foto di tempat studio foto yang sudah sering melayani pas photo untuk visa. Jadi udah gak perlu mikir ukuran kepala etc etc.
Hasil gambar untuk aturan pas foto visa jepang
  • Fotocopy KTP 
  • Itinerary General format tersedia
  • Surat Keterangan Bekerja
  • Rekening Koran 3 bulan terakhir ( pengalamanku minimal 30 juta untuk Konsulat Jenderal Surabaya dengan lama perjalanan 9 hari, sempet nyerahin 25 juta an dibalikin lagi dan diminta hingga 30 jt ) jangan lupa dilegalisir atau terdapat kop yang menunjukkan nama Bank 
  • Paket format file bisa diunduh disini

Hasil gambar untuk HIS aeon bsd mall
HIS Aeon Mall BSD di bagian travel lounge lantai atas deket eskalator


Dengan menyerahkan seluruh dokumen yang dibutuhkan, aku akhirnya pergi ke HIS Aeon Mall. biaya pembuatan paspor sebesar Rp 666.600 sudah termasuk PPN. dan ditambah ongkos kirim Rp 100.000 untuk pengiriman dokumen dari Jakarta ke Surabaya. Memang lebih mahal dua kali lipat dari biaya mengurus visa seperti yang tertera pada website Kedubes Jepang, namun jika dipikir - pikir tetap lebih murah daripada ongkos pesawat PP kalo ngurus sendiri. #pengabdicuan

Visa Jepang

Setelah menunggu kurang lebih dua minggu. Voila akhirnya alhamdulilah jadi juga Visa Jepangku huhu terharu. Sekian teman-teman informasi lika liku pengajuan Visa Jepang semoga bisa jadi inspirasi buat teman-teman yang ingin mengurus visa tapi berbeda domisili dengan alamat KTP.

Ciao!
2
Share
Hidup untuk makan atau makan untuk hidup ?

Perlu perjalanan yang panjang untuk menjawab satu pertanyaan sederhana ini. untuk seseorang yang selalu meletakkan pelarian pada makanan kayak aku, hal yang paling primitif untuk membuat aku nyaman adalah makan--selain tidur-- tentunya. Gak peduli seberat apapun hariku, dua hal ini selalu bisa menyembuhkannya. Either mau makan jauh yang enak, atau tidur seharian. Setelah itu baru kontemplasi untuk bisa bangkit dan menyusun lagi, apa - apa yang udah berantakan, retak atau bahkan rusak.

Kalo ngomongin makanan gak jauh - jauh dari penyakit yang menyertainya. Papa pernah ngomel kalo aku lagi sakit masalah pencernaan. "You are what you eat. makanya harus hati-hati kalo makan!"

Aku termasuk team yang gak akur banget sama sistem pencernaan tubuhku, sering makan ngaco, udah gitu gak teratur. Riwayat sakit juga selalu gak jauh dari masalah pencernaan, mulai dari konstipasi, typus, hingga maag. Sampai akhirnya aku kena GERD. Buat yang belum familiar dengan GERD ( Gastroesophageal Reflux Disease) atau sering disebut orang awam sebagai maag akut ini, disebabkan refluks atau kenaikan asam lambung yang tidak pada tempatnya. Asam lambung yang sifatnya destruktif kan biasanya digunakan untuk menghancurkan makanan, Nah ini gak boleh keluar dari organ lambung yang udah didesain ada membran khusus, refluks ini bisa membuat permukaan organ lain--seperti kerongkongan--terluka dan mengalami peradangan gejalanya biasanya sesak napas tiba-tiba. Pas pertama dapet serangan rasanya udah kayak mau lewat aja, sesesak itu. Awalnya kirain penyakit jantung atau asma, eh ternyata itu namanya heartburn.

Mungkin salah satunya dari trigger heartburn ini, tetiba berpikir aja untuk bisa makan secara sadar. Ehgimana maksudnya ? jadi kemarin - kemarin makannya pengsan gitu ? Bukan.. bukan.
Tapi lebih kepada sadar dengan makanan - makanan yang kita konsumsi dalam seharinya. Memang aku belum tahap untuk ngitungin kalori, atau stop makanan junk yang sama sekali gak bergizi. Tapi aku mulai dengan lebih sering konsumsi sayur dan karbo kompleks. Apalagi penderita GERD banyak banget pantangan makanannya, Kurangin pedas , kurangin asem, kurangin makanan berlemak hingga kurangin cokelat. Wowowooo semuanya kan kecintaanku :(

Setelah bikin food journal ala - ala, untuk sebatas catet makanan apa yang telah aku konsumsi, aku baru nyadar ternyata mayoritas yang aku konsumsi adalah karbo dari nasi dan juga apa - apa yang digoreng, like ayam goreng- telur goreng, dan sambal. Jarang banget makan sayur yang proper. gitu aja looping.  Snacking juga sering pempek dengan cuka asem pedes ( eh makan pempek itu boleh dimasukkin snacking gasih wk), macaroni penuh mecin, dan cokelat.

Jadilah aku mulai otodidak belajar makan sayur, belajar swap swap menu sayur biar gak bosen, sampai pada akhirnya belajar masak sendiri. Jadi berikut contoh masakan sotoy yang ternyata enak juga - tentunya ini self proclaimed ya karena yang makan aku sendiri yauda dibilang enak aja heuheu.



Karena lebih sering makan sayur dan buah gaktau kenapa the urge untuk makan hal-hal yang junk itu berkurang aja gitu, mungkin ini yang kata orang-orang fokus di solusi bukan di masalah #ahzek. Seriously jadi kalo lihat cokelat diskon vs liat apel atau brokoli diskon lebih napsu ke apel dan brokoli.

Selain itu jadi bisa eksplorasi snacking yang lebih berfaedah macem bikin smoothie bowl gini.
basenya pake jambu, karena emang gak terlalu suka pisang, sisanya buah potong sama mueslix buat topping.


Belanja buah dan sayur dimanasih biasanya ? Kalo virus rajin lagi dateng, pasar tradisional jadi pilihan utama, karena kalo masih pagi sayur dan buah masih seger, Kadang kalo lagi mager mager club, udah capek kerja seharian bawaanya males kalo musti pilih-pilih sayur ke veggie market yang ada di mall dekat kosan, maka sayurbox lah jadi pilihan. lah ngiklan? tapi betulan deh

Jadi buat temen-temen yang ingin belanja sayur cuman mager keluar rumah, caranya gampang banget tinggal klik Website Sayurbox pilih area dan tanggal pengiriman, lanjut deh pilih sayur yang akan dibeli. Selain sayur dan buah segar, sayurbox juga punya produk ready to drink smoothie, simple salad dan snack sehat macem granola dan teman-temannya. Bisa kepoin di instagram @sayurbox sering ada promo juga. jadi pantengin aja, Oya sayurbox juga sediakan hampers-hampers untuk acara eventual, Suka deh kalo ada yang ngirimin aku hampers sayuran #lah kode.

penampakan hasil belanja di sayurbox tempo hari,

Karena mulai sadar kalo makanan itu gak sekedar makanan aja, tapi sebagai penghantar nutrisi ke tubuh, jadi aku nemu quotes yang bisa diinget - inget saat aku mulai ngaco lagi.

One cannot think well, love well, and sleep well if one has not dined well
__Virginia Wolf.

0
Share
Satu minggu lebih sudah dalam rentang waktu baru jadi?


Kali ini menghadapi suasana gloomy di awal 2019 yang udah berjalan sekitar semingguan lebih. Salah siapa udara akhir-akhir ini semakin mirip malang. Hujan rindu, hujan rintik halus yang kita gak tau selesainya kapan ya sama kayak aku sekarang gatau rindunya udahan apa belum. pantas saja kata dilan - rindu itu berat biar aku saja -
dan kayaknya aku ngerti sekarang kenapa adrian yunan memilihkan nama putrinya Rintik Rindu - yang diambil dari puisi Sapardi Djoko Damono - Hujan Bulan Juni , sekaligus menjadi salah satu single Pandai Besi. Karena hujan rintik dan rindu itu dekat sekali.

Well seperti orang - orang pada umumnya I would like to say thank you for 2018 
atas semua hiruk pikuk baru, menjadi new kids on the blocks, dan tentunya baru menutup sebagian yang seharusnya tertutup.

Bicara tentang resolusi, aku gak punya resolusi di 2019 ini. kalo sebelumnya bakalan ada berjuta list dengan SMART - goal kali ini aku lagi pengen meluk diriku. Melankolia ceritanya. 
The thing is you dont have to act to yourself like you're somekind of plastic bag yang yaudah buang aja dirimu yang lama lalu ganti dengan diri yang baru, instant | sayangnya it doesnt work like that .

Di quarter life ini aku mau berusaha menerima diriku sepenuhnya with all of the flaws, bukan berarti gak mau improve untuk jadi yang lebih baik, tapi lebih ke sisi realistis bahwa I'm just human. Did a lot of mistake and it was fine. 

2018 bikin aku banyak belajar hal baru dan dig deeper to myself kalo kata anak-anak zaman sekarang sih journey to the inner self. Karena memilih berjarak dari keraimaian maka waktu pun dimanfaatkan untuk beberapa hal yang bisa membuat nyaman. Benar - benar tanpa rencana. Kali ini aku lagi ada di tim - not trying to check any list that I made before - bener mau sans dan menikmati momen.

A friend of mine said - which is masih aku inget sampe detik ini - but we no longer talk for some reasons : "Yaudah nikmati aja ki, waktu yang ada, karena kamu gak pernah tau kamu ada kesempatan untuk melalui hal yang sama atau engga"

Thanks for the kind words
Thanks 2018
Thank you, Next
0
Share
Yea, finally ! make time untuk mengunjungi jogja lagi. Buatku, jogja memang selalu istimewa, bukan hanya karena dia literally Daerah Istimewa, tapi lebih dari itu. Jogja punya semacam kedekatan emosional dengan aku pribadi. Pasalnya, dulu jogja pernah jadi saksi bisu perjuanganku untuk melakukan tes di salah satu BUMN dan berujung kandas di seleksi akhir. Masih kebayang rasa kecewanya, dan memutuskan untuk menenangkan diri di jogja selama kurang lebih dua minggu. 
Sepertinya wajar kalo aku jatuh cinta dengan jogja dengan segala isinya, buktinya katon bhagaskara hingga aditya sofyan pun merasakan hal yang sama dan kemudian dituangkan di sebuah lagu yang wajib banget jadi theme song kalo lagi kangen jogja. 

Perjalanan kali ini memang sedikit oportunis, karena ada tugas kantor, lalu kenapa gak sekalian saja extend. Ada beberapa perbedaan seperti jalanan malioboro yang diperlebar untuk pedestrian, dan banyak tempat wisata baru yang bernuansa alam. But yea, detail itinerary nya mungkin bakal aku tulis terpisah. kali ini aku pengen berbagi tentang salah satu guest house yang kutinggali beberapa waktu lalu di jogja. 

Pawon Cokelat namanya, dalam bahasa jawa Pawon berarti dapur, asumsiku mungkin dulu disini ada dapur pembuat Cokelat atau dapur berwarna cokelat, who knows? pas aku tanya ke mas-mas penjaga merekapun tak terlalu paham dengan maknanya, Letaknya di Jalan Pasar Kembang gang 1 no 102. 
aku lebih memilih lewat sosrowijayan dan masuk melalui gang pertama. Memang sedikit membingungkan di awal, karena letaknya di dalam gang kecil yang hanya muat untuk dua orang berpapasan, bahkan motor pun harus mematikan mesin sebagai wujud etika saat melalui gang ini. 

Setelah sekitar 5 menit berjalan kaki dari sosrowijayan akhirnya menemukan sebuah bangunan bergaya industrialis dengan dipadukan tanaman hijau, tampak sekali konsep garden building, tak heran jika memproklamirkan dirinya sebagai "most instagramable hostel in Malioboro"

Tembok depan Pawon Cokelat

Mural yang berisi tentang Jogja's most attraction
Konsep tanaman gantung membuat suasananya menjadi sejuk dan perpaduan antara kursi malas - oldies - ala jogja dengan modern nya layout bangunan menjadi daya tarik tersendiri. Pantas saja hostel ini selalu penuh, karena hanya terdiri dari 10 kamar saja. 1 kamar bisa diisi dengan 2 orang baik twin bed atau yang large size.
Proses check in mudah dan tak memerlukan waktu lama, dan selanjutnya kita diberikan pilihan untuk menu breakfast, ada dua pilihan yakni nasi goreng jawa atau american breakfast ( toast, sosis, dan scramble egg), waktu itu aku memilih nasi goreng jawa dan temanku memilih american breakfast. keduanya bisa diterima dilidah dan juga terdapat teh hangat free flow selama jam breakfast yaitu 7 - 10 WIB.

Ruang tunggu di depan stall check in dengan angle dari tangga lantai 2

tangga penuh tanaman

Teras santai di lantai 2
Meskipun banyak sudut - sudut yang bisa digunakan untuk instagram background, namun Pawon Cokelat masih memiliki area of improvement yang bisa dijadikan salah satu pertimbangan, seperti misalnya kondisi kamar mandi yang sedikit stinky, dan karena kebanyakan open space jadi agak menyeramkan di malam hari, karena minim cahaya, but overall memang okay. Harga yang ditawarkan pun cukup affordable untuk fasilitas yang diberikan, yaitu twin bed empuk , AC, kamar mandi dalam, TV kabel dan wifi. Sayangnya wifi hanya terdapat di public area, jadi gak sampe ke kamar masing - masing.

Yang paling istimewa dari seluruh hal yang ditawarkan oleh Pawon Cokelat adalah, meskipun letaknya di dalam perkampungan yang hampir semua rumahnya disulap menjadi Hostel, kita hanya perlu beberapa langkah untuk mencapai Malioboro. Wah senang sekali bisa menikmati Malioboro tanpa macet. Kalau pun untuk pergi ke Loko Cafe di dekat stasiun juga hanya tinggal melalui gang kecil dan Keluar di Pasar Kembang. Sungguh sebuah lokasi yang sangat strategis. 

Definitely akan balik lagi ke Guest house ini kalo menginginkan suasanya tenang ala gang kecil jogja dan ingin effortlessly pergi ke Malioboro. 

Tanaman Gantung

Ruang Makan dari atas

Deretan Kamar
untuk info lebih jelas bisa cek di web pawon cokelat 


1
Share
Guess what? I am in a Central Perk now !
Engga ngerti mau ngomong apa lagi selain ngomong "Oh My God !" sambil niruin cara Janice ngomong, dengan ketawa nostril yang menyeramkan itu. Sebagai seseorang yang religiously nonton F.R.I.E.N.D.S series, hang out di central perk adalah sebuah pencapaian yang pantas untuk dibanggakan. 

Back to 2017, sebelumnya aku gak ngerti kalo ada semacam cafe berlisensi resmi yang memiliki mock-up property layaknya di Central Perk cafe tempat hang out para cast friends. But, a friend of mine told me then, dan deket banget ama Indo yaitu di Singapore. Jelas daripada ke New York, Singapore adalah tempat yang cukup realistis untuk dijangkau dalam waktu dadakan barang se-weekend aja. 

Pergilah diriku kesana minggu kemaren dengan berapi - api yup, cuman weekend aja hanya untuk tau segimana nih cafe milik Gunther kecintaan ku ini, dengan beberapa research akhirnya milih nginep di daerah chinatown, supaya deket banget ke Central Mall tempat Central Perk ini berada. 

How to go there. 
  1. Karena waktu itu dari Changi, langsung ngarah ke chinatown ( kebetulan nginepnya emang sengaja cari yang deket sini ) 
  2. Naik MRT dari T3, CG1 to CG2 (green line)  turun di expo, transfer ke Downtown line ( blue ) dengan tujuan chinatown.
  3. Dari chinatown jalan kaki estimasi 15 menit untuk ke Central Mall.
  4. Voila ! Central Perk ada di lobby Central Mall ground floor

Things I learned

Selain ambience yang berasa banget di Central Perk, menu yang ditawarkan juga sesuai dengan cast - cast friends. Menu - menu nya bisa diliat di web resmi Central Perk Singapore disini Menu

Inside the central perk
Basicly sama seperti cafe milik Gunther di film friends, hanya saja terdapat cast corner di sebelah cafe yang memuat barang-barang, foto maupun property yang related dengan seluruh cast friends, seperti Ross, Rachel,Phoebe, Kamar milik Joey and Chandler, juga Dapur milik Monica.

Ross's corner
Di bagian Ross, ada beberapa pernak pernik paleonthologist, batu-batu alam kesukaan Ross, dinosaurus replica, dan juga poster Ross dengan Unagi-act nya


Rachel's corner
 Yang menarik dari pojok Rachel adalah terpampang nyata Gaun yang digunakan saat dia kabur dari Altar dan memutuskan untuk tak menikahi Barry-kekasihnya. Selain itu pom-pom dan outfit cheerleader juga tergantung di dinding.

Joey's and Chandler's room
 Detail di kamar Joey dan Chandler bener-bener mirip property di film, Soccer table, boneka pinguin milik joey, lukisan over the table, juga patung kuda putih dan pintu kamar Chandler yang setengah berlubang dibagian bawah. This is so cute. berasa di kamar mereka beneran

Phoebe's Corner
 Seneng banget ketemu Gladys in person, Siapa lagi yang punya pernak - pernik aneh selain Phoebe, Lukisan 3D seram yang bernama Gladys, bersanding dengan aroma essentials oil dari masseuse ternama, Gitar dan juga bunga - bunga kering. di meja milik nya

Monica's Kitchen
Dapur monica ini mirip banget dengan aslinya, mulai dari kulkas segede gaban, Sink yang bisa beneran digunain, dan ya, ada mock up Pac Man Machine yang beneran bisa dimainin dengan bayar 1 Sgd aja .

Overall seneng banget hang out di Central Perk dan berharap bisa kesini bareng temen-temen Friends Junkie lainnya supaya bisa seru-seru dan teriak bersama, ( karena kemarin teriak - teriak sendiri kayak orang gila ) 

Sengaja pake sweater Friends x Stradivarius yang dibeli di Indo demi bisa foto disini, mandatory to do banget lah

Another mandatory things to do foto di depan jalanan central perk

Overall, sangat menikmati weekend di central perk, bersama chammomile tea, nonton friends series di lcd, ditemani suara hujan, merasa sangat content. dan ya I am complete now. Harga di Central Perk Cafe lumayan pricy, since mereka jual suasana juga, jadi harga segitu rasanya wajar. Lagi pula untuk menu main course nya lumayan banyak jadi bisa sharing 2-3 orang

Menu Main Course antara 38 - 50 sgd exclude tax GST 7%
Menu Coffee antara 8 - 12 sgd exclude tax GST 7%
Menu Side Dish 14-20 sgd exclude tax GST 7%
Menu Drinks ( Tea / Juice ) 6-8 sgd exclude tax GST 7 %*

*harga dapat berubah sewaktu-waktu, mending cek web resmi nya di link diatas.

semuanya ditambah service charge juga diakhir ya, jadi lebih hemat kalo main kesini bersama teman-teman, karena bisa beli menu main course yang sharing.

Kalo ada yang mau kesini, please let me know ya, sapa tau aku ikut gabung hehe
2
Share
Postingan Lama Beranda

About Me

Foto saya
NDSD
A newbie for everything. Jack of all trades master of none.
Lihat profil lengkapku
Blogger Perempuan
Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

  • ▼  2020 (1)
    • ▼  Februari (1)
      • Braindumps : What the things I do to stay sane.
  • ►  2019 (4)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (11)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2015 (12)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2014 (1)
    • ►  November (1)
  • ►  2013 (21)
    • ►  November (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (3)
  • ►  2012 (8)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2010 (6)
    • ►  September (5)
    • ►  Mei (1)

Books

My books

Antologi Rasa
Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990
Hidup itu Harus Pintar Ngegas & Ngerem
The Alchemyst
The Magician
The Sorceress
The Necromancer
The Warlock


Nungki Dian's favorite books »

Categories

Aktivitas (10) mau makan (4) Mind (20) Tips (11)

Popular Posts

  • Bisakah Perpanjang SKCK di Luar Domisili KTP?
  • pemadam kelaparan MABA ITS
  • 2018, Hello
  • Ini Perhitungan Pajak STNK dan Cara Pembayarannya di Samsat Surabaya
  • JobSeekerStuff : Cara Membuat SKCK Kota Malang
  • abundance of friends.
  • Jepang 02 - The Dorm Hostel Osaka : Tinggal Ngesot Ke Shinsaibashi
  • Jepang 01 - Lika-Liku Pengajuan Visa Jepang (Oktober 2019)
  • Hanging out in Central Perk Cafe Singapore
  • Braindumps : What the things I do to stay sane.

Labels

  • Aktivitas
  • mau makan
  • Mind
  • Tips
Copyright © 2010 An ambivert journey

Created By ThemeXpose | Copy Blogger Themes