Jepang 02 - The Dorm Hostel Osaka : Tinggal Ngesot Ke Shinsaibashi




Setelah bikin itinerary lengkap selama 9 hari ( nanti bisa dicek di post terpisah yah ), dan pilih-pilih tipe penginapan jatohlah pilihan aku dan Kak Nad untuk nginep di The Dorm Hostel Osaka. Awalnya aku diskusi sama Kak Nad untuk cari di Airbnb, tapi atas beberapa pertimbangan, Kak Nad usul kita nginep di Hostel aja. Awalnya aku agak enggan, karena pengalaman nginep di Hostel tempo hari di Singapura tidak begitu berkesan, dan agak kurang cocok dengan tipe tempat tidurnya, seperti Bunk-Bed ataupun Capsule. Sebagai orang yang self-proclaimed Claustrophobia (red : Phobia ruang sempit) tidur di hostel capsule adalah mimpi buruk. Berasa gak bisa napas dan kayak mau meninggal aja, karena terbayang tidur di coffin gitu. Huhu terdengar lebay namun begitulah kenyataannya.

Setelah diskusi, akhirnya akupun mengiyakan untuk memilih hostel sebagai penginapan, dengan pertimbangan, kami hanya travelling berdua jadi rasanya kalo dengan Airbnb akan kurang cuan, kemudian hostel biasanya berada di tempat yang dekat dengan pusat kota sehingga memudahkan mobilisasi kami berdua. Setelah searching di berbagai aplikasi penyedia hostel/hotel seperti Traveloka, Tiket.com, Booking.com, dan Airbnb. Kami menemukan The Dorm Hostel Osaka.

Nah Berikut ini adalah pengalaman menginap selama 3 hari di The Dorm Hostel Osaka ( yang akhirnya kami perpanjang lagi satu hari karena pengen menikmati suasana Hostelnya dengan tenang, ahsik ). Ini adalah 13 alasan kenapa harus banget nginep di The Dorm Hostel Osaka, alasan nomor 6 Bikin anda tercengang ! ( Hahaha ~ )

1.       Interior Library Style
Satu hal yang membuat aku langsung mengiyakan ajakan Kak Nad adalah interior desain dari The Dorm Hostel Osaka yang memanjakan para bookworm. Lihat saja, living room atau entertainment sidenya serasa di dalam perpustakaan dengan koleksi Buku yang variatif. Dinding Bagian luar Kamar didesain sedemikian rupa sehingga berbentuk shelves berisikan buku. Pada Bagian Tengah terdapat dua meja Panjang besar yang biasa digunakan pengunjung hostel untuk sekedar membaca buku, nongkrong, makan atau snacking, maupun socialize dengan pengunjung lain.
Di ujung ruangan terdapat satu meja kecil lengkap dengan sofa malas empuk yang bisa digunakan untuk membaca buku sambil minum teh. Tersedia juga dua personal komputer dengan koneksi internet yang tentu saja- Gratis. Dan bebas digunakan oleh pengunjung.


Living Room The Dorm Hostel

Pojok Favorit akuuuu

sok menikmati situesyen

2.       Koleksi Buku Yang Variatif
Memang tidak sempat bertanya ke staff untuk jumlah pasti dari koleksi buku yang tersedia, tapi aku sempat cek sendiri ada sekitar lebih dari 2000 buku di rak – rak nya dengan berbagai Bahasa, sepertiga diantaranya ( tentu saja ini itungan ngasal ) berbahasa Jepang dengan tulisan Kanji. Buku yang tersedia mulai dari Novel, Autobiografi, Kumpulan Fotografi, Desain Interior, Non – Fiksi yang berkaitan dengan Arsitektur, Fashion, Komik dan lain sebagainya. Yang menarik lagi, ada The NoteBook yang berisikan catatan testimoni- curhatan- gambar- kliping foto dari para pengunjung, tentu saja aku tidak mau kalah untuk meninggalkan jejak melalui catatan di TheNoteBook ini.

Oya selain itu mereka juga punya cukup koleksi Board Game, monopoli and uno, you named it all. semua boleh dipinjem uwu.

Contoh Free Note



Jejak ku and Ka Nad
Salah Satu Shelves Buku

3.       Ada Lift ( Penting untuk si Koper Besar )
The Dorm Hostel ini terletak di Lantai 2 dari Gedung Shinsaibashi Daiwa, Jadi kalo ga salah ya di Gedung ini terdapat ruang serbaguna dan juga tempat Karaoke di Lantai lainnya. Akses untuk menuju The Dorm Hostel ini bisa dengan menggunakan tangga dan lift. Aku dan koper besarku sungguhlah mensyukuri keberadaan lift ini, pasalnya hal ini biasanya sering terlupa dan luput dari perencanaan. Namun penting untuk dimasukkan dalam salah satu list consideration, mengingat ya agak menguras energi juga untuk mengangkat koper dengan menggunakan tangga.
Entrance The Dorm right after lift terbuka

4.       Kamar Nyaman + Free Locker Storage
Meskipun Kamar nya berbentu Bunk – Bed dengan isi sekitar 12 Bed, tapi suasananya nyaman dan tenang, mungkin karena kooperatif juga teman sekamarnya yah. Memilih kamar female only, ruangan cukup lega. Dan setiap capsule juga ternyata gak sesempit yang aku bayangkan, sebagai gambaran nih ya, tinggiku 155 cm dan aku masih bisa berpose sikap lilin di dalam bunk-bed. (kurang kerjaan wk) Didalam capsule ada disediakan satu tempat tidur futon dan bed covernya yang empuk banget, satu bantal dan bisa request firm pillow ( bantal yang agak keras, karena bantal yang tersedia empuk banget demi apapun gak bohong ), ada meja kecil dan locker kecil khusus untuk barang – barang berharga, satu laci, satu lampu yang bisa diatur dim nya, dan dua colokan listrik, disediakan juga dua hanger gantungan. Keadaan Ruangan pun cukup hangat, kebetulan suhu luar lagi 6 derajat celcius waktu itu, tapi di dalam kamar ya seperti suhu ruangan biasa. Nah di bagian dalam ruangan juag terdapat locker storage yang bisa digunakan pengunjung sesuai dengan nomor bunk bednya. Kemarin aku mendapatkan bed nomor 224 sehingga Locker Storage nomor 224 bisa kugunakan, dan tentu saja. Gratis.

Penampakan Bunk Bed

area koper, dan tempat santai ( biasanya Ka nad and kupake sholat ehe )

Free Locker Storage

5.       Banyak Freebies
Banyak Gratisan yang disediakan, seperti free flow kopi yang tersedia di dapur. Kita bisa bikin kopi sendiri pake coffee maker, bisa ice coffee maupun Hot Coffee. Variasinya pun banyak dari Latte Hingga Cold Brew aja, tinggal pencet – pencet Coffee Maker and Voila ! free flow Coffee is yours.
Selain itu juga ada beberapa varian teh, aku coba earl grey orange nya enak banget, terus ada matcha, dan teh original semuanya berbentuk tea bag dan boleh ambil sesuka hati. Kalo pagi suka ada cereal berbentuk mueslix di toples gitu. Biasanya aku ambil beberapa sendok untuk dimasukin di pack IKEA dan buat cemil-cemil di jalan sebagai ganjelan laper sebelum makan siang.
Melipir dari freebies di area dapur, kita juga bisa dapat banyak freebies di area Grooming Toilet, mereka menyediakan free kapas, free jepit rambut, free iketan rambut, dan pembersih muka lengkap dengan tonernya. Allahu akbar lengkap amat yak. Ada juga handuk muka dan handuk badan yang bisa dipinjem, Oya selain itu kalo lupa bawa sendal, juga boleh pinjem. All is Free. All is Free.
Free Teh, Syrup untuk bikin kopi. dan sample sarapan aku ( Ikan + Nasi )

Toner kapas etc di grooming room

Beberapa yang kuambil

6.       Kamar Mandi Female Friendly
Kamar mandi di The Dorm Hostel ini cukup banyak, sehingga sekalipun rush hour, aku jarang mengantri ya. Kamar mandi terbagi menjadi dua area, female only dan both ( male/female ), masing – masing ada grooming room lengkap dengan wastafel yang super bersih, sabun cuci tangan, tissue kertas, dan tissue wajah. Di setiap wastafel juga dilengkapi hair dryer di sebelahnya. Untuk Shower Room pun ada yang khusus female, dan grooming room yang female ini terdapat di ruangan tertutup, jadi hijab friendly lah. Di dalam shower room juga tersedia sabun cuci muka, sabun mandi cair dan juga shampoo.

Toilet campur, yang female only belok ke kanan gitu

grooming room

7.       Toilet Cozy
Sebagai seseorang yang senang mencari inspirasi dan betah berlama-lama di toilet ini, merasa dimanjakan sekali di toilet Jepang. Toilet dengan closet super canggih memang udah bukan rahasia umum lagi, awalnya agak overwhelmed dengan banyak tombol tapi setelah beberapa hari akhirnya terbiasa juga. Toilet di The Dorm Hostel ini bersih banget, selain ada set suara air bohongan yang embedded dengan klosetnya, juga tersedia pewangi ruangan, dan sabun cuci tangan, lengkap dengan mini wastafel dan kaca kecil. Yang aku suka lagi, lampunya pake sensor gerakan. Jadi selama kita gak melakukan gerakan lampu toilet akan mati otomatis. awalnya aku shocked kirain mati lampu, eh Taunya karena kelamaan bengong di toilet. Tinggal angkat tangan atau melakukan Gerakan kecil, itu lampu toilet nyala lagi. Ah senangnya wkwkw #udik
Sneak Peek Toilet
Yang membuatku overwhelmed diawal ehe

8.       Kitchen Set dan Kitchen Things yang lengkap
Ada total dua kulkas yang tersedia, satu kulkas kecil di bagian bawah coffee maker, satu lagi kulkas ukuran besar di dapur. Kita disediakan juga peralatan masak seperti mangkok besar / mangkok kecil, sumpit, sendok, garpu dan segala macam peralatan perlengkapan masak, satu kompor listrik juga tersedia. Tapi ingat ya selalu bertanggung jawab setelah menggunakan dengan membersihkan peralatan masak seperti semula. Selama menginap di The Dorm aku belum pernah memasak, tapi hanya menggunakan microwave untuk menghangatkan ikan atau nasi yang kubeli di Convenient Store.

9.       Ada mesin cuci
Memanglah, karena kurang mengerti medan, dan packing yang kurang dipersiapkan dengan baik, akhirnya aku datang membawa 28 inch koper yang tentu saja tidak light packing. Awalnya aku memang berniat untuk membawa beberapa pieces pakaian untuk 9 hari karena tidak berpikir untuk cuci baju since bukan di Airbnb yakan. Tapi ternyata di hostel juga menyediakan mesin cuci koin. Nampaknya membawa koper ukuran sedang saja sudah cukup kalo consider untuk mencuci baju saat travelling. Memang ya menyesal itu tidak pernah di awal ~

10.   Staff Helpful
Staff di The Dorm Hostel super helpful. Dan selalu sabar untuk melayani aku yang banyak maunya ini, mulai dari request untuk late Check in. Sampai pinjem barang – barang ajaib semacam setrika, minta peniti, minjem gunting etc. Staff available dari pukul 8 pagi – 11 malem. Waktu itu aku sampai di Shinsaibashi sekitar pukul setengah 1 dini hari (iya iya nyusahin banget) sebelumnya kami sempat bertukar email dengan staff untuk menyampaikan informasi perihal late check in, mereka pun bersedia untuk nungguin kami hingga larut. In my defence, Penerbangan Jakarta Tokyo ditempuh dalam waktu 7 jam kami ambil penerbangan pagi dan sampe Narita sekitar pukul 4 sore. Imigrasi dan endesbre – endesbre memakan waktu satu jam hingga kami memutuskan untuk terbang lagi dari Tokyo ke Osaka dengan pesawat ANA. Penerbangan dari Haneda pukul setengah 9 malam hingga sampailah di KIX ( Kansai Internasional Airport Osaka ) pukul 10 an. Perjalanan dari KIX ke Shinsaibashi dengan Kereta pun memakan waktu sekitar satu jam. Dan sampailah kita di The Dorm sudah larut malam jadinya.
In other words : ya perencanaannya aja yang perlu belajar lagi wk
In my excuse again : ya namanya juga tiket promo jadi ya dapet yang jam segitu
Well, intinya sangat berterimakasih dengan staff The Dorm Hostel yang super helpful

11.   Lokasi Strategis
Lokasi hostel menjadi bahan pertimbangan utama saat melakukan brainstorming di awal. Mengingat kami ingin explore maksimal maka mobilitas harus baik. Percuma kalo hostel murah tapi jauh dari pusat kota malah rugi di transportasi. The Dorm Hostel ini punya semua yang aku butuhkan. Pertama dia dekat banget dengan stasiun Shinsaibashi exit Crysta ( Crysta ini semacam mall ). Cuman jalan kaki sekitar 400m aja. Sangat memudahkan kami yang ingin jalan ke Kyoto, maupun belahan Osaka yang lain. Di samping hostel ada seven eleven 24 jam. Duh surge kalo laper tengah malem atau sekedar pengen beli yakitori dan gorengan ayam-ayam an. Bosen sama seven eleven? Jalan sekitar 200m ada Family Mart.
Di dekat entrance Crysta ada semacam mini intersection yang ternyata hey ternyata ini adalah ujungnya jalan shinsaibashi suji Yaashhh Surga belanja, banyak store seperti Lush, ABC-Mart, Bershka, Zara, GAP, etc. Dan kalo kita menempuh jalan yang lurus aja nih akan sampai di Dotonbori dan Glico Sign. Selain itu juga bisa explore Kuromon Market. Nah di Ujung Intersection ini ada Uniqlo dan HnM.

12.   Dikelilingi Restoran Halal
Kak Nad termasuk full concern perihal makanan halal. Jadi kami biasanya dalam sehari akan makan makanan berlabel halal untuk makan besar sekali sehari, sisanya kami biasa beli roti atau gorengan di Convenient Store dan makan malem beli nasi dan ikan kita angetin di Microwave, atau jajan-jajan crepes, Taiyaki, Croissant dan Melonpan. Nah Dekat The Dorm Hostel ini ada beberapa restoran Halal diantaranya Café Bintang. Iya Café Bintang ini jual makanan Indonesia, tapi sayang kita belom pernah nyoba sih karena kalo Pagi kita jalan cafenya belom buka, kalo pulang kita udah kemaleman jadi cafénya udah tutup heuehue emang gak jodoh.
Melipir agak jauh deket entrance Crysta ada Ali’s Kitchen. Di Ali’s Kitchen ini jual makanan ala timur tengah, seperti kari – karian dan roti pita. Kamipun belom pernah nyoba disini, karena selama di Osaka Jatuh hati dengan Naritaya Halal Restaurant. Usut punya usut naritaya ini milik orang Malaysia jadi akan banyak ditemui warga malay dan Indonesia yang pake Bahasa aja kalo pesen makanan, karena kebanyakan staff nya sudah familiar dengan pengunjung Asia Tenggara.

13.   Nitip Koper Gratis
Aturan Check Out di The Dorm Hostel pukul 11 siang. Hari itu kami berencana eksplor Shinsaibashi – Suji lagi ( red: belanja lagi ) sebelum move ke Tokyo by bus malem. Sehingga kami bingung perihal koper kami. Ternyata setelah jaring informasi melalui Staff hostel, kami diperbolehkan untuk menitipkan koper di pojok dekat living room dengan Cuma-Cuma. Wow padahal kalo nitip koper biasanya dikenai charge 500 – 700 yen tergantung ukuran koper.


Receptionist Desk

Dengan seluruh fasilitas yang disediakan oleh The Dorm Hostel Osaka ini, rasanya gak berlebihan kalo mereka mendapatkan penghargaan segini banyak. Definitely akan kesini lagi kalo punya rezeki dan diberi kesempatan ke Osaka. It really feels like home. For Further info bisa cek di website nya The Dorm Hostel Osaka Di Sini

NDSD

7 komentar: