Suraba-yeah!

S-U-R-A-B-A-Y-A bagus dan sekitarnya
technically hampir empat tahun numpang hidup di Ibu kota Jawa timur ini. Kehidupan kampus memaksa untuk terus stay dan gak kerasa surabaya secara gak langsung jadi rumah kedua-atau rumah pertama? not sure. Yang jelas ceritanya sekarang surabaya udah lumayan melekat di hati.
Let's say meskipun pas maba selalu komplain tentang semua hal yang gak bener di kota ini, selalu membandingkan dengan Malang, but, kayaknya sekarang pas seharusnya udah balik untuk ninggalin nih kota, rasanya enggan.
Surabaya rasanya pas. seperti somewhere between Jakarta and Malang, The ambience, I mean, kamu bisa pilih ambience seperti Jakarta, dan Malang, Surabaya serve both of them!
Di surabaya sepertinya meninggalkan jejak tersendiri buat aku pribadi, pengembangan diri di kampus, tempaan pengetahuan, lingkaran pertemanan, bahkan kisah percintaan dan yang paling penting Surabaya bikin nyadar kalo the whole things that you should care is your family. I do really love 'em.
Aku bener bener bersyukur pernah punya kehidupan di surabaya, bersyukur dengan keluarga angkatan e51 di kampus, bergabung dan mengembangkan diri di himpunan mahasiswa, kominfo ceria penuh cinta, mulai jadi staff gabut abal, pimred gadungan sampe sekdep beneran yang berusaha untuk bayar utang kontribusi. Asisten laboratory konversi energi, pulang larut karena tugas akhir. Charging station team, kangen semuanya. seriously semuanya bikin kangen.
and the most important thing,bagus.
Well, aku emang gak pernah nulis tentang bagus disini, bagus is my-man. my partner in crime. my ex-enemy. my.. ah aku sepertinya gak punya satu kata yang pas untuk mendeskripsikan.
we have that kind of relationship almost 4 years, He will leave surabaya soon, dan kita secara teknis, bakalan punya hubungan berjarak secara fisik. hopefully we can face that.

NDSD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar